Perikanan

Sub sektor perikanan meli-puti kegiatan perikanan laut dan darat. Produksi ikan laut tahun 2007 sebanyak 5.880.500 kg, me-ngalami peningkatan 137.700 kg dibanding tahun 2006 (yang diju-al di TPI dan di luar TPI), sedang-kan untuk nilai produksi tahun 2007 sebesar Rp 31.975.839,999; mengalami penurunan Rp 519.299.001; untuk harga ikan laut termahal adalah jenis Kerapu Sono Rp 77.034 di tahun 2007.
Sedangkan untuk budidaya air payau/tambak, jumlah produksi tahun 2007 = 2.068.100 kg terjadi peningkatan walaupun kecil, yaitu : 64.740 kg. Untuk produksi pe-nangkapan ikan air tawar sebesar 1.602.470 kg, juga mengalami peningkatan = 64.670,69 diban-ding tahun 2006.

Jepara yang memiliki garis pantai sepanjang 72 km, memiliki potensi dalam bidang perikanan sangat besar. Sedangkan keberhasilannya nampak pada semakin meningkatnya peran serta para pelaku pembangunan sektor perikanan yaitu pembudidaya tambak, nelayan, KUD, swasta dan semakin efektifnya pelaksanaan dan fungsi Pemerintah. Namun demikian, dimasa mendatang sektor kelautan dan perikanan masih mempunyai prospek yang cerah mengingat potensi sumber dayanya sangat besar, tingkat eksploitasi saat ini relatif masih rendah, utamanya dijalur penangkapan II dan III. Disamping itu keberadaan institusi terkait seperti Balai Budidaya Air Payau. LPWP Undip, BPPI, IPK, BPL dan Akademi Perikanan Kalinyamat yang banyak menelorkan produk teknologi diharapkan dapat memberi sumbangan nyata bagi pengembangan sektor ini.

Dengan garis pantai sepanjang 72 km termasuk keberadaan Karimunjawa, maka luas wilayah penangkapan laut, baik jalur I, II dan III mencapai 1.500 km2. Sedangkan budidaya laut dapat dilakukan di atas areal seluas 10.000 Ha dan luas areal budi daya laut dan penangkapan diperairan umum mencapai 1.472 Ha lebih. Sementara itu Sumber Daya Manusia yang dimiliki berjumlah 17.202 yang terdiri dari nelayan laut 9.948 orang, nelayan perairan umum 3.831 orang, petani tambak dan kolam 2.275, pengolah 394 orang dan yang terlibat dalam bidang pemasaran 703 orang.

Dengan potensi itu, produksi perikanan laut di Jepara tercatat mulai dari tahun 1991 sampai dengan 2000 ternilai milyaran rupiah dan selalu meingkat dari tahun ke tahun. Di samping itu sumbangan sektor perikanan terhadap perekonomian masyarakat juga tercermin dengan adanya backyard hetchery (pembenihan skala rumah tangga). Paket pembenihan udang yang dikeluarkan oleh balai Budi Daya Air Payau telah berhasil mengangkat kehidupan masyarakat nelayan di sekitar pantai. Bahkan pada beberapa tahun terakhir, para nelayan benur banyak yang berhasil menunaikan ibadah Haji karena usaha di bidang ini.

Perkembangan usaha pembenihan udang skala rumah tangga di Jepara dapat dilihat dari jumlah produksi dan unit usaha yang ada. Dalam hubungannya dengan peningkatan pendapatan nelayan, dengan memanfaatkan peluang pasar di luar negeri maka mulai tahun 1991 di Jepara dikembangkan komoditas perikanan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi seperti teripang, udang windu dan kerapu. untuk teripang misalnya, disamping mengandalkan penangkapan di laut, kini telah mulai dibudidayakan oleh para nelaan di Karimunjawa. Di perairan ini disamping banyak ikan kerapu juga potensi menghasilkan Teripang, khususnya di perairan sekitar pulau Genting, Nyamuk, parang dan Pulau Kembar. yang banyak adalah jenis Teripang nanas, Gamet, Putih dan Koro.

Untuk udang windu, produksi Jepara mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini karena semakin banyaknya tambak yang dikelola dengan menggunakan teknologi intensif.

Cakupan Wilayah Perikanan

Kabupaten Jepara memiliki garis pantai sepanjang 72 km yang melalui 32 desa pada 6 wilayah kecamatan. Luas wilayah penangkapan laut, baik pada jalur I,II,dan III mencapai 1.500 km2. Budidaya potensi laut dilakukan di atas areal seluas 10.000 Ha dengan luas areal penangkapan di perairan umum mencapai 1.472 Ha lebih.

Potensi Unggulan Perikanan

(1) Tambak udang dan ikan air tawar

Untuk sarana tempat pembenihan (hatchery) udang Windu skala besar maupun kecil, terdapat 400 unit pembenihan berskala rumah tangga dengan produksi benur siap tebar 622,4 juta serta 12 unit sora dengan produksi benur siap tebar 456 juta.

(2) Kegiatan penangkapan ikan laut

Pelabuhan Jepara merupakan pelabuhan persinggahan dan pendaratan ikan hasil tangkapan, yang mempunyai sarana apung ( Kapal motor, Perahu ), alat tangkap, dan sarana pendaratan dengan kapasitas rata-rata 1.500 unit perahu penangkap ikan perhari.

Potensi perikanan ini memperoleh dukungan dari lembaga Pendidikan dan Latihan yang terkait yang ada di Jepara, yaitu antara lain : BPAP, LPWP, UNDIP, Fakultas Perikanan dan Kelautan Undip di Teluk, APRIKA dan Diklat Pertambakan.

Jepara mempunyai 11 TPI yang mampu berproduksi senilai 11.990.317.443,- di tahun 1998 yang terdiri dari 15 jenis ikan laut basah.

Bentuk- bentuk Investasi yang dikembangkan adalah: Pabrik Esdan Cold Storage, Pengolahan dan Pengawetan Ikan, Bunker BBM, Docking untuk perawatan/ perbaikan perahu, dan perbekalan kapal.